progrez.cloud

Review Film School's Out Forever (2021)

09 Juni 2021

Gak usah repot-repot baca blog ini. Baca aja kesimpulan gw.


Rekomendasi film ini ke temen: No

Ngelarang temen nonton film ini: No

Nonton film ini kedua kalinya: No

Setuju jika ada sequel: Yes

Komentar buat film ini: Trailernya jauh lebih bagus banget daripada filmnya


TL; DR;


Film bertema tentang wabah ini menceritakan tentang Lee, seorang siswa yang baru saja dikeluarkan dari sekolahnya St. Mark yang akan menjadi arc dari film ini. Diawal, alur cerita film ini udah bagus padahal. Dimana Lee baru saja mendapatkan surat pemberhentian dari sekolah, dan disaat yang bersamaan ayah Lee datang menjemputnya. Lee mengira ayahnya datang karena mendapat telpon dari sekolah soal dikeluarkannya dia dari sekolah.


Didalam perjalanan pulangnya, Lee ingin meminta maaf tentang masalahnya di sekolah, akan tetapi ayahnya justru sedang membicarakan hal lainnya. Wabah flu yang tiba-tiba menyebar. Bahkan kekacauan yang sudah terlihat selama dalam perjalanan pulangnya.


Lalu scene berpindah ke tiga minggu kemudian. Dan scene ini mulai terlihat menjanjikan.



Suasana kota yang berantakan, mayat berserakan dimana-mana. Ini nih genre film yang dinanti-nanti. Lee tinggal dirumah sendiri. Stok makanan menipis, menguburkan mayat ayahnya dihalaman belakang sambil memegang surat pemberhentiannya dari sekolah yang belum sempat diperlihatkan ke ayahnya. Sebelumnya, ibunya Lee sempat menelpon jika Lee akan tetap hidup karena golongan darah O-negatif, sedangkan ayahnya tetap akan meninggal karena wabah ini tidak ada obatnya. Sepertinya ibunya Lee akan mendapatkan peran penting disini.


Pada telpon kedua, ibunya menyuruhnya pergi ke sekolah St. Mark, dan menunggu ibunya disana. Scene ini dibarengi dengan hadirnya orang gila yang masuk dan mengejar Lee gara-gara membakar wajahnya dengan pemantik api dan semprotan serangga (ZAPP). Sepertinya ibunya Lee akan mendapatkan peran penting disini.



Arc rumah Lee beralih ke Arc sekolah St. Mark, dan disinilah film ini mulai menurunkan kualitas ceritanya. Disekolah ini, Lee bertemu dengan teman-temannya yang masih hidup. Termasuk Mac, yang gara-gara ganja yang dititipkannya ke Lee didalam tas, yang menyebabkan Lee dikeluarkan dari sekolah ini.


Orang pertama yang ditemui Lee di sekolah adalah Matron, seorang perawat di sekolah yang sekarang menjabat sebagai ibu asrama. Lee diselamatkan Matron dari anjing gila yang entah darimana tiba-tiba sudah ada didalam ruangan kepala sekolah yang tertutup. Konsep cerita di arc sekolah St. Mark ini sebenarnya bagus. Bagaimana sekolah ini di invasi koloni lain, yang kemudian berhasil mereka atasi, dan pada akhirnya mereka harus bertahan di dalam sekolah untuk menghadapi balasan koloni ini yang telah mengepung sekolah. Survival. Bertahan hidup dilingkup yang kecil. Dan tentu saja, dengan berbagai drama internal. Termasuk informasi dari Matron kalau ibunya Lee sedang bertugas di Irak. Sepertinya ibunya Lee akan mendapatkan peran penting disini.


Sayangnya, banyak hal-hal yang tidak bisa diterima begitu saja didalam arc ini. Bagaimana siswa-siswa disekolah ini tiba-tiba memiliki banyak senjata ketika bertahan, dan tanpa disadari tokoh utama justru beralih dari Lee ke Mac. Tokoh utama kembali ke Lee ketika Lee membunuh Mac, dan membiarkan pemimpin utama dari koloni yang menyerang justru dibiarkan hidup. Gak happy ending sih gak masalah. Tapi gak ada klimaks di film ini. Tidak menyebabkan ejakulasi. Kurang memuaskan. Sampai film berakhir, Lee justru malah meninggalkan sekolah untuk mencari ibunya. Kukira ibunya Lee akan mendapatkan peran penting disini.


Scene terakhir yang memperlihatkan Lee berjalan meninggalkan sekolah udah bagus sih, lebih keren lagi kalau dia menggunakan sepeda yang ditinggalkannya didepan gerbang diawal cerita.