"Kapan wisuda?"
"Ayok kamu pasti bisa"
"Tahun depan anakku wisuda"
"Dia keknya udah ngk kuliah"
"No comment"
Itulah komentar terpahit yang aku dapat selama 8 tahun lebih aku mengejar gelar S1.
Meskipun hal terpahit sebenarnya adalah sendirian di perkuliahan.
Aku bukanlah anak pemalas, dan bukan anak rajin, ngk pintar, dan ngk bodoh, ngk tampan, dan ngk jelek, aku hanyalah orang biasa yang sedang menjalani ujian.
Dan di tahun ke-9 ini aku benar-benar serius menjalani ujianku,
aku hanya perlu menjalani kerasnya perjalanan mahasiswa akhir.
Hai aku agung.
Hal pertama yang harus di pikirkan dalam pembuatan proposal adalah judul. Dalam pemilihan judul, aku banyak menemukan drama dan banyak menghabiskan waktu di bagian ini.
Mengingat dari 8 judul yang ku rencanakan selama 3 tahun belakangan, ada 4 Judul yang sudah selesai di buat proposalnya dari BAB 1 sampai BAB 3, ada 1 judul yang sudah selesai pembuatan aplikasinya, dan 3 Judul yang belum di susun.
Dan dari hasil perundingan dengan kopi digin di malam itu,
aku memilih judul "aplikasi jadwal mahasiswa",
bukan karna judul ini paling bagus, tapi karna
capek berlama-lama kuliah.
"maaf sedikit emosi"
Mari kita bahas sedikit soal latar belakang judul ini.
3 tahun lalu aku pindah dari Universitas Khairun (Unkhair) ke Universitas Muhamadiyah (UMMU), awalnya aku beradaptasi cukup baik dengan sistem perkuliahan di UMMU di mulai dari dosenya yang ramah tamah, mahasiswanya yang cuek "aku suka orang cuek", dan aroma mahasiswi fikes (fakultas kesehatan) yang harum-harum.
namun aku mengalami cultur shock pada suatu kejadian:
1. Jadwal perkuliahan
Aku pikir jadwal perkulihan kampus tersebut konstant, hmm aku salah di kampus ini jadwal sering kali berpapasan atau bertabrakan, dan beberapa dosen sering menyesuaikan mata kuliah mereka secara mandiri, ada juga penyesuiaan jadwal di lakukan oleh pihak prodi, intinya perubahan jadwal tersebut untuk kenyamanan bersama.
2. Tidak kenal teman sekelas
saat itu aku tidak punya informan yang memberitahuku kapan (waktu) dan di mana (tempat) Aku bisa mengikuti perkulihan tersebut.
3. Jarak kampus yang lumayan jauh
Untuk seorang mahaiswa yang sedang mengalami krisis keuangan, cara satu satunya adalah nge kost dekat kampus, apakah orang tuaku menyetujui? tentu tidak.
Menurut aku, banyak dosen jago di kampus ini yang bisa mengembangkan lebih baik dari sistem yang aku usulkan ini.
tapi ada dua alasan "aku pribadi" yang membuat project tersebut belum di tindak lanjuti:
1. Angaran
Dosen juga manusia, mereka juga punya keluarga untuk di hidupi, mengajar adalah pekerjaan mereka, sedangkan mengembangkan sistem tersebut di luar jam kerja mereka. Jadi maksud aku, tarulah harga yang sepadan di luar jam kerja mereka.
2. Sudah ada
Project tersebut sudah di rencanakan, namun belum di tampilkan pada sistem yang berjalan.
"Meskipun project tersebut sudah di rencanakan,
aku akan tetap mengunakan judul ini
Hanya untuk menyelesaikan kuliahku"
Intinya dari judulku adalah mengembangkan sistem jadwal lama ke sistem jadwal berbasis aplikasi, masalahnya adalah aku belum mengetahui bagai mana kampus mengatur sistem penjadwal mahasiswa yang sedang berjalan,
agar aku bisa mendisign database, atau aplikasinya nanti
Bersambung dulu...