Blockchain baru kudengar beberapa tahun lalu, saat itu sedang maraknya pembahasan mengenai mata uang kripto di permukaan internet. Karena penasaran aku pelajari beberapa hal tentangnya, singkat saja kupelajari bahwa ia lahir dari misi anti-sentralisasi dengan memanfaatkan kalkulasi kriptografi yang akurat. Kupikir aku harus paham dasar ilmu ekonomi untuk bisa memahami latar belakangnya secara jelas. Untuk itu aku abaikan sementara.
Bertahun berlalu tiba-tiba belakangan ini aku tertarik mempelajari blockchain kembali secara lebih dalam. Kali ini serius.
Aku mulai dengan bantuan AI untuk menjelaskan secara singkat–padat–jelas tentang apa saja yang harus kupelajari untuk menjadi blockchain developer. Hasilnya tidak semulus yang diharapkan, banyak error, seringkali baris kode yang diberikan tidak sesuai dengan dokumentasi terbaru dari library –– yang padahal disarankan oleh si AI itu sendiri. Sungguh menyebalkan.
Yang membuatnya lebih menyebalkan lagi adalah karena pemahamanku terbatas atas masalah yang timbul hingga membuatku tidak bisa berpikir atau bahkan menebak kesalahan apa yang kulakukan. Menatap layar penuh warna merah dengan waktu yang lama membuatku menyadari bahwa ternyata AKU SALAH DARI AWAL karena mengira AI dapat membuatku paham secara singkat–padat–jelas. Akhirnya aku putuskan untuk mulai kembali dari awal.
Aku mulai dari mencari tahu paper penting dari mana ini semua berawal. Dengan bantuan AI aku mudah menemukan 2 paper menarik di bawah:
Setelah membaca 2 paper di atas aku menyadari banyak hal yang menarik. Diantaranya adalah betapa luasnya ternyata bentuk penerjemahan terhadap matematika, lebih dari sekedar berhitung dan menghafal rumus –– seperti yang selama ini kupahami dari sekolah.
Bagiku, blockchain dan smart contract adalah teknologi baru yang merevolusi internet dan membuka sudut pandang baru dalam melihat betapa menakjubkannya penerapan matematika dalam menyelesaikan berbagai permasalahan manusia modern. Tak hanya sekedar menghitung, lebih dari itu matematika melalui teknologi komputasi dapat menghadirkan solusi pada berbagai permasalahan sosial, bahkan dapat mendesain sistem sosial baru. Matematika memanfaatkan sifatnya sebagai unsur eksakta, hadir sebagai penengah yang ideal dalam menangani konflik kepercayaan.
Selain itu, aku baru tahu setelah membaca dan merangkum 2 paper di atas jika konsep blockchain dan smart contract yang lahir dari ideologi yang mirip –– cyperphunk movement –– ternyata memiliki relasi yang tidak begitu dekat. Dulu kupikir smart contract diciptakan sebagai fitur dari jaringan blockchain. Ternyata smart contract adalah ide teoritis eksperimental untuk menciptakan trust minimization. Lalu waktu kemudian memberi solusi dengan diciptakannya teknologi jaringan blockchain untuk melengkapi ide smart contract.
Namun, smart contract dapat berjalan ideal bukan dengan kehadiran Bitcoin oleh Satoshi. Melainkan oleh konsep yang lebih modern nan idealis. Ethereum..
Sampai sini aja, lanjut besok :D